KONDISI DAN MASALAH LINGKUNGAN HIDUP DI INDONESIA
Oleh:
Lydia Syamnel Botan (14110117)
3KA10
Dosen:
Jono Saroyo
FAKULTAS
ILMU KOMPUTER DAN TEKNOLOGI INFORMASI
UNIVERSITAS
GUNADARMA
Daftar isi :
KATA PENGANTAR
....................................................................... i
DAFTAR ISI
.....................................................................................
ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ............................................................................
1
1.2 Rumusan Masalah
....................................................................... 2
1.3 Tujuan Penulisan .........................................................................
3
BAB II Landasan Teori
2.1 Identifikasi Kualitas Lingkungan Hidup .....................................
4
2.2 Keterbatasan Ekologi dalam Pembangunan ................................
5
2.3 Analisa Lingkungan Hidup ........................................................
5
2.4 Masalah-Masalah
Pada Lingkungan Hidup .............................. 6
2.5 Penyebab dan Dampak Masalah Lingkungan Hidup
................. 7
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan
.................................................................................
8
3.2 Saran ........................................................................................... 8
DAFTAR PUSTAKA ....…………………………………………... 8
KATA
PENGANTAR
Puji syukur kehadirat
Allah SWT karena atas rahmat dan karunia-Nya, saya dapat menyelesaikan makalah
yang berjudul “Kondisi dan Masalah Lingkungan Hidup di Indonesia” tepat pada
waktunya. Makalah ini merupakan tugas mata kuliah “Bahasa Indonesia”. Makalah
ini merupakan inovasi pembelajaran untuk memahami penelitian secara mendalam, semoga
makalah ini dapat berguna untuk Mahasiswa pada umumnya.
Dalam menyusun makalah
ini, tidak sedikit kesulitan dan hambatan yang saya alami, namun berkat
dukungan, dorongan dan semangat dari orang-orang terdekat, sehingga penulis
mampu menyelesaikannya. Oleh karena itu penulis pada kesempatan ini ingin mengucapkan
terima kasih sedalam-dalamnya kepada :
1.
Ibu saya tercinta dan (Alm) ayah saya yg
sangat saya sayangi atas semua doa dan dukungannya untuk menyelesaikan makalah
ini.
2.
Makalah ini saya persembahkan untuk Abang
saya tercinta dan tersayang yang sekarang sudah bersama ayah saya tercinta
disurga.
3.
Dan teman-teman yang telah memberikan
semangat dan motivasi bagi saya untuk menyelesaikan makalah ini.
Saya juga menyadari
bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu saya sangat
membutuhkan kritik dan saran yang sifatnya membangun dan pada intinya untuk
memperbaiki kekurangan-kekurangan agar dimasa yang akan datang lebih baik lagi.
Jakarta 19 April
2013
Penulis
BAB
1
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Pada umumnya manusia
bergantung pada keadaan lingkungan disekitarnya yaitu berupa sumber daya alam
yang dapat menunjang kehidupan sehari-hari. Sumber daya alam yang utama bagi
manusia adalah tanah, air, dan udara. Tanah merupakan tempat manusia untuk melakukan
berbagai kegiatan. Air sangat diperlukan oleh manusia sebagai komponen terbesar
dari tubuh manusia. Untuk menjaga keseimbangan, air sangat dibutuhkan dengan
jumlah yang cukup banyak dan memiliki kualitas yang baik. Selain itu, udara
merupakan sumber oksigen yang alami bagi pernafasan manusia. Lingkungan yang
sehat akanterwujud apabila manusia dan lingkungannya dalam kondisi yang baik.
Lingkungan hidup di
Indonesia perlu ditangani dikarenakan adanya beberapa faktor yang
mempengaruhinya, salah satunya yaitu adanya masalah mengenai keadaan lingkungan
hidup seperti kemerosotan atau degradasi yang terjadi di berbagai daerah.
Secara garis besar komponen lingkungan dapat dibagi menjadi tiga kelompok,
yaitu kelompok biotik (flora darat dan air,
fauna darat dan air), kelompok abiotik ( sawah, air dan udara) dan kelompok
kultur (ekonomi, sosial, budaya serta kesehatan masyarakat).
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan pada data yang diperoleh, Indonesia mempunyai hutan tropis dunia sebesar 10 persen. Sekitar 12% keadaan hutan di Indonesia yang merupakan bagian dari jumlah binatang yang tergolong jenis mamalia, 16% persen merupakan bagian dari spesies amphibi dan binatang sejenis reptil dan 25% dari bagian spesies sejenis burung dan sekitar 1.519 merupakan bagian dari spesies burung. Sisanya merupakan endemik yang hanya dapat ditemui didaerah tersebut.
Penyusutan luas hutan
alam yang merupakan asli Indonesia mengalami kecepatan menurunan yang cukup
memprihatinkan. Menurut World Resource Institute (1997), hingga saat ini hutan
asli Indonesia. Selama periode 1985-1997 kerusakan hutan mencapai 1,6 juta
hektar per tahun. Pada periode 1997-2000 bertambah menjadi 3,8 juta hektar per tahun.
Berdasarkan pada hasil penelitian citra landsat pada tahun 2000 terdapat 101,73
juta hektar hutan dan lahan mengalami kerusakan yang cukup serius. Diantaranya,
hutan seluas 59,62 juta hektar berada dalam kawasan hutan [Badan Planologi
Dephut,2003]. Menurut data yang diperoleh dari Bakornas Penanggulangan Bencana
pada tahun 2003, bencana yang terjadi selama tahun 1998 hingga pertengahan 2003
data yang didapat menunjukan telah terjadi 647 bencana dengan 2022 korban jiwa
dan mengalami kerugian milyaran rupiah dengan 85% merupakan bencana banjir dan
longsor.
Masalah-Masalah Pada Lingkungan Hidup
Dalam lingkungan hidup di Indonesia, banyak terjadi permasalahan di sungai, laut, tanah dan hutan yaitu sebagai berikut:
1. Pencemaran Sungai dan laut
Sungai dan laut dapat
tercemar dari kegiatan manusia seperti penggunaan bahan logam berat, pembuangan
limbah cair kapal dan pemanfaatan air panas. Secara biologis, fisik dan kimia
senyawa seperti logam tidak dapat dihancurkan. Di berbagai sektor industri dan
rumah tangga seperti pemakaian bahan-bahan dari plastik.
2. Pencemaran Tanah
Tanah bisa dapat
tercemar apabila penggunaan secara berlebihan terhadap pupuk dan bahan
pestisida. Pencemaran tanah mempunyai ciri yaitu adanya perubahan tanah menjadi
kering dan keras, hal ini disebabkan oleh jumlah kandungan garam yang sangat
besar yang terdapat di dalam tanah. Selain itu, pencemara tanah juga dapat disebabkan
oleh sampah plastik karena pada umumnya sampah plastik tidak mengalami proses
penghancuran secara sempurna.
3. Pencemaran Hutan
Hutan juga bisa
mengalami kerusakan apabila dalam pemanfaatannya tidak terkendali dengan baik.
Hutan merupakan salah satu sumber daya alam yang dapat diperbaharui. Salah satu
contoh pencemaran atau kerusakan hutan adalah adanya penebangan secara liar.
Jika kegiatan tersebut dilakukan secara terus-menerus maka dapat mengakibatkan penggundulan
hutan.
Penyebab dan Dampak Masalah Lingkungan Hidup
Perubahan ekosistem lingkungan yang paling utama disebabkan oleh perilaku masyarakat yang kurang baik dalam pemanfaatan sumber-sumber daya dalam rangka memenuhi kebutuhan hidupnya. Hal inilah yang menyebabkan adanya perubahan ekosistem. Perubahan ekosistem suatu lingkungan terjadi dengan adanya kegiatan masyarakat seperti pemanfaatan lahan yang dijadikan sebagai daerah pertanian sehingga dapat mengurangi luas lahan lainnya. Adanya pertambahan jumlah penduduk dalam memanfaatkan lingkungan akan membawa dampak bagi mata rantai yang ada dalam suatu ekosistem. Selain itu kerusakan hutan yang terjadi karena adanya penebangan dan kebakaran hutan dapat mengakibatkan banyak hewan dan tumbuhan yang punah. Padahal hutan merupakan sumber kehidupan bagi sebagian masyarakat yang berfungsi sebagai penghasil oksigen, tempat penyedia makanan dan obat-obatan.
Jumlah kerusakan flora
dan fauna akan terus bertambah dan berlangsung lama jika dalam penggunaannya
masyarakat tidak memperhatikan keseimbangan terhadap ekosistem lingkungan.
Dampak dari perubahan ekosistem akan berkurang jika masyarakat mengetahui dan
memahami fungsi dari suatu ekosistem tersebut. Kerusakan ekosistem membawa
dampak bukan hanya pada keanekaragaman terhadap flora dan fauna juga dapat
mmbawa pengaruh lain terhadap masyarakat itu sendiri seperti longsor, banjir
dan erosi. Selain itu kerusakan lingkungan bisa di sebabkan oleh sampah. Sampah
yang semakin banyak dapat menimbulkan penguapan sungai dan kehabisan zat asam
yang sangat dibutuhkan bagi mikroorganisme yang hidup di sungai. Serta dapat
pula disebabkan dari pembuangan limbah cair dari kapal dan pemanfaatan terhadap
penggunaan air panas yang dapat menimbulkan laut menjadi tercemar.
1.3
Tujuan
Perubahan ekosistem
lingkungan yang paling utama disebabkan oleh perilaku masyarakat yang kurang
baik dalam pemanfaatan sumber-sumber daya dalam rangka memenuhi kebutuhan
hidupnya. Hal inilah yang menyebabkan adanya perubahan ekosistem. Adapun
tujuan yang dari penulisan makalah ini yaitu dapat mengetahui masalah-masalah
yang terjadi pada lingkungan hidup serta upaya yang dapat dilakukan untuk
mengatasi masalah tersebut.
BAB
II
LANDASAN
TEORI
Judul: Kondisi dan Masalah Lingkungan Hidup Di Indonesia
2.1
Identifikasi Kualitas Lingkungan Hidup
Lingkungan biotik
adalah segala makhluk hidup mulai dari organisme yang tidak kasat mata sampai
pada hewan dan vegetasi raksasa yang terdapat dipermukaan bumi. Sedangkan lingkungan
abiotik merupakan segala segala sesuatu yang ada di sekitar makhluk hidup yang
bukan berupa organisme.
Adanya keinginan untuk
mencapai sasaran pembangunan yang ideal ialah membntuk manusia Indonesia
seutuhnya secara material dan spiritual. Setiap pembangunan perlu mengkaji
komponen yang meliputi komponen biotik, abiotik dan kultur yaitu sebagai
berikut:
1. Pembangunan
berwawasan lingkungan
Merupakan pengelolaan
sumber daya sebaik mungkin dengan pembangunan yang berkesinambungan serta
peningkatan terhadap mutu hidup masyarakat. Sasaran pembangunan yaitu untuk
meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Kegiatan pembangunan dapat menimbulkan
pengaruh yang cukup besar terhadap lingkungan. Kegiatan tersebut dapat bersifat
secara alamiah, kimia maupun secara fisik.
2. Kualitas Lingkungan hidup
Yaitu dengan
memperhatikan kondisi lingkungan hidup sekitar yang berhubungan dengan mutu hidup. Kualitas hidup dapat
ditentukan oleh tiga komponen utama yaitu terpenuhinya kebutuhan untuk
kelangsungan hidup hayati, terpenuhinya kebutuhan untuk kelangsungan hidup
manusiawi dan terpenuhinya kebebasan untuk memilih. Lingkungan
harus dijaga agar dapat
mendukung terhadap kualitas berupa tingkat hidup masyarakat yang lebih tinggi.
Lingkungan mempunyai kemampuan untuk menghasilkan sumber daya serta mengurangi
zat pencemaran dan ketegangan sosial terbatas. Batas kemampuan itu disebut daya
dukung. Dalam Undang-Undang Lingkungan Hidup, daya dukung lingkungan ialah
kemampuan suatu lingkungan untuk mendukung peri kehidupan manusia dan makhluk
hidup lainnya.
2.2 Keterbatasan Ekologi dalam Pembangunan
Biolog lingkungan atau yang biasa dikenal dengan ekologi adalah bagian dari ilmu pengetahuan yang mempunyai hubungan erat dengan lingkungan. Ekologi berasal dari kata oikos yang berarti rumah tangga dan logos yang mempunyai arti ilmu pengetahuan. Jadi, ekologi dapat diartikan sebagai ilmu pengetahuan tentang hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan keadaan lingkungannya yang bersifat dinamis. Hubungan antara makhluk hidup dengan lingkungannya sangat terbatas terhadap lingkungan yang bersangkutan, hubungan inilah yang disebut dengan keterbatasan ekologi. Dalam keterbatasan ekologi terjadi degradasi ekosistem yang disebabkan oleh dua hal yaitu
peristiwa alami dan
kegiatan manusia. Secara alami merupakan peristiwa yang terjadi bukan karena
disebabkan oleh perilaku manusia. Sedangkan yang disebabkan oleh kegitan
manusia yaitu degradasi ekosistem yang dapat terjadi diberbagai bidang meliputi
bidang pertanian, pertambangan, kehutanan, konstruksi jalan raya, pengembangan sumber
daya air dan adanya urbanisasi.
2.3 Analisa Lingkungan Hidup
Berdasarkan pada data yang diperoleh, Indonesia mempunyai hutan tropis dunia sebesar 10 persen. Sekitar 12% keadaan hutan di Indonesia yang merupakan bagian dari jumlah binatang yang tergolong jenis mamalia, 16% persen merupakan bagian dari spesies amphibi dan binatang sejenis reptil dan 25% dari bagian spesies sejenis burung dan sekitar 1.519 merupakan bagian dari spesies burung. Sisanya merupakan endemik yang hanya dapat ditemui didaerah tersebut.
Penyusutan luas hutan
alam yang merupakan asli Indonesia mengalami kecepatan menurunan yang cukup
memprihatinkan. Menurut World Resource Institute (1997), hingga saat ini hutan
asli Indonesia. Selama periode 1985-1997 kerusakan hutan mencapai 1,6 juta
hektar per tahun. Pada periode 1997-2000 bertambah menjadi 3,8 juta
hektar per tahun.
Berdasarkan pada hasil penelitian citra landsat pada tahun 2000 terdapat 101,73
juta hektar hutan dan lahan mengalami kerusakan yang cukup serius. Diantaranya,
hutan seluas 59,62 juta hektar berada dalam kawasan hutan [Badan Planologi
Dephut,2003]. Menurut data yang diperoleh dari Bakornas Penanggulangan Bencana
pada tahun 2003, bencana yang terjadi selama tahun 1998 hingga pertengahan 2003
data yang didapat menunjukan telah terjadi 647 bencana dengan 2022 korban jiwa
dan mengalami kerugian milyaran rupiah dengan 85% merupakan bencana banjir dan
longsor.
2.4 Masalah-Masalah Pada Lingkungan Hidup
Dalam lingkungan hidup di Indonesia, banyak terjadi permasalahan di sungai, laut, tanah dan hutan yaitu sebagai berikut:
1. Pencemaran Sungai dan laut
Sungai dan laut dapat
tercemar dari kegiatan manusia seperti penggunaan bahan logam berat, pembuangan
limbah cair kapal dan pemanfaatan air panas. Secara biologis, fisik dan kimia
senyawa seperti logam tidak dapat dihancurkan. Di berbagai sektor industri dan
rumah tangga seperti pemakaian bahan-bahan dari plastik.
2. Pencemaran Tanah
Tanah bisa dapat
tercemar apabila penggunaan secara berlebihan terhadap pupuk dan bahan
pestisida. Pencemaran tanah mempunyai ciri yaitu adanya perubahan tanah menjadi
kering dan keras, hal ini disebabkan oleh jumlah kandungan garam yang sangat
besar yang terdapat di dalam tanah. Selain itu, pencemara tanah juga dapat
disebabkan oleh sampah plastik karena pada umumnya sampah plastik tidak
mengalami proses penghancuran secara sempurna.
3. Pencemaran Hutan
Hutan juga bisa
mengalami kerusakan apabila dalam pemanfaatannya tidak terkendali dengan baik.
Hutan merupakan salah satu sumber daya alam yang dapat diperbaharui. Salah satu
contoh pencemaran atau kerusakan hutan adalah adanya penebangan secara liar.
Jika kegiatan tersebut dilakukan secara terus-menerus maka dapat mengakibatkan penggundulan
hutan.
2.5 Penyebab dan Dampak Masalah Lingkungan Hidup
Perubahan ekosistem lingkungan yang paling utama disebabkan oleh perilaku masyarakat yang kurang baik dalam pemanfaatan sumber-sumber daya dalam rangka memenuhi kebutuhan hidupnya. Hal inilah yang menyebabkan adanya perubahan ekosistem. Perubahan ekosistem suatu lingkungan terjadi dengan adanya kegiatan masyarakat seperti pemanfaatan lahan yang dijadikan sebagai daerah pertanian sehingga dapat mengurangi luas lahan lainnya. Adanya pertambahan jumlah penduduk dalam memanfaatkan lingkungan akan membawa dampak bagi mata rantai yang ada dalam suatu ekosistem. Selain itu kerusakan hutan yang terjadi karena adanya penebangan dan kebakaran hutan dapat mengakibatkan banyak hewan dan tumbuhan yang punah. Padahal hutan merupakan sumber kehidupan bagi sebagian masyarakat yang berfungsi sebagai penghasil oksigen, tempat penyedia makanan dan obat-obatan.
Jumlah kerusakan flora
dan fauna akan terus bertambah dan berlangsung lama jika dalam penggunaannya
masyarakat tidak memperhatikan keseimbangan terhadap ekosistem lingkungan.
Dampak dari perubahan ekosistem akan berkurang jika masyarakat mengetahui dan
memahami fungsi dari suatu ekosistem tersebut. Kerusakan ekosistem membawa
dampak bukan hanya pada keanekaragaman terhadap flora dan fauna juga dapat
mmbawa pengaruh lain terhadap masyarakat itu sendiri seperti longsor, banjir
dan erosi. Selain itu kerusakan lingkungan bisa di sebabkan oleh sampah. Sampah
yang semakin banyak dapat menimbulkan penguapan sungai dan kehabisan zat asam yang
sangat dibutuhkan bagi mikroorganisme yang hidup di sungai. Serta dapat pula
disebabkan dari pembuangan limbah cair dari kapal dan pemanfaatan terhadap
penggunaan air panas yang dapat menimbulkan laut menjadi tercemar.
Usaha mengatasi berbagai masalah lingkungan hidup yang terjadi dapat diatasi dengan cara-cara sebagai berikut:
1. Pengelolaan sumber daya alam berwawasan
lingkungan hidup untuk menanggulangi masalah kerusakan yang terjadi pada
lingkungan dengan diadakannya konservasi yang dapat diartikan sebagai upaya
untuk memelihara lingkungan mulai dari lingkungan keluarga, masyarakat sampai
dengan bangsa.
2. Pengelolaan sumber daya alam
berkelanjutan
3. Pengelolaan daur ulang sumber daya alam
tingkat pencemaran dan kerusakan lingkungan dapat dikurangi dengan cara melakukan
pengembangan usaha seperti mendaur ulang bahan-bahan yang sebagian besar orang
menganggap sampah.
4. Pelestarian Flora dan Fauna
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Penyebab
terjadinya masalah lingkungan hidup adalah adanya kegiatan masyarakat seperti
pembuangan limbah pabrik, sampah dari rumah tangga, penebangan dan kebakaran
hutan yang dapat menimbulkan pencemaran terhadap sungai dan laut, tanah, hutan
sehingga banyak flora dan fauna yang punah.
B.
Saran
masyarakat
harus menjaga kelestarian lingkungan hidup. Dalam pemanfaatan sumber daya harus
memperhatikan dampak yang timbul dari penggunaan sumber daya tersebut terhadap
lingkungan sekitar agar tidak terjadi pencemaran atau kerusakan lingkungan
hidup.
DAFTAR PUSTAKA
1. Dr.H. Totok Gunawan, M.S.,dkk.
2004. Fakta dan Konsep Geografi. Jakarta: Ganeca Exact.
2. Sugandi, Dede. 2005. Geografi.
Bandung: Regina.
3. Suwarna, Timotius. No Year. Geografi
Lingkungan. Malang: UM
4. Tjasjono, Bayong. 2003.
Klimatologi Umum. Bandung: ITB
5. Riyadi, Slamet. 1984. Kesehatan
Lingkungan. Surabaya
6. Bachri, Moch. “Geologi
Lingkungan”. CV. Aksara, Malang, 1995.
7. Tanjung, Shalahudin Djalal.
2002. Toksikologi Lingkungan, 1995.
http://rsyonex.blogspot.com/2012/06/contoh-makalah-lingkungan-hidup.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar