1. Sebutkan jenis profesi
teknologi informasi di Indonesia dan buat perbandingan dengan negara lain.
2. Jelaskan sertifikasi profesi
di bidang Teknologi Informasi
Jawab:
1.) Secara garis
besar, profesi-profesi dibidang IT digolongkan menjadi 4 jenis yaitu :
a.
Network System (Bagian Sistem Jaringan)
Dalam bagian
sistem jaringan ini kita juga dapat menyebutkan contoh jenis profesi yang
termasuk dalam bagian ini yaitu; Network Administrator, Teknisi jaringan, PC
Support, Analis Data Komunikasi, Administrator Keamanan jaringan. Pada bagian
ini peluang dalam dunia kerja masih banyak sekali di butuhkan oleh perusahaan
IT maupun non-IT.
b.
Informatian Support and Service
(Pelayanan Informasi dan Dukungan)
Bagian Profesi pekerjaan ini membantu kita untuk
memperoleh data dan informasi, Bagian ini juga meliputi custumer service
helpdek, kemudian teknikal support yang bekerja untuk membantu proses pekerjaan
jika ada yang bermasalah dengan komputer secara umum. Kemudian Database
Administrator yang sangat di perlukan untuk mengatur data-data yang di miliki
oleh sebuah oraganisasi maupun perusahaan.
c.
Interactive Media (Bagian Media
Interaktif)
Berhubungan dengan media merupakan salah satu
karakteristik dalam dunia informasi, semua harus menggunakan media. Jadi bagian
web development, web desain, penggambar 3D, dan jenis pekerjaan yang sedikit
membutuhkan seni sangat di perlukan pada jenis profesi dalam bidang tekhnologi
informasi ini. Gaji yang di tawarkan pun cukup besar sekali jika anda master
dalam bidang ini.
d.
Programming Software Enginerring
(Bagian Teknik Pemogramman Software)
Dunia komputer tidak lepas dengan namanya program,
jika dunia komputer tanpa program, sama saja manusia tanpa otak. Jadi bidang
programmer dan system analis sangat di perlukan sekali dalam bidang komputer.
Jenis bidang IT yang memiliki gaji lumayan besar terletak pada bidang ini.
Perbandingan dengan negara lain :
Amerika :
Model
Association for Computing Machinery (ACM)
ACM
merupakan sebuah serikat ilmiah dan pendidikan komputer pertama di dunia yang
didirikan pada tahun 1947. Anggota ACM sekitar 78.000 terdiri dari para
profesional dan para pelajar yang tertarik akan komputer. ACM bermarkas besari
di Kota New York.
ACM memiliki
empat “Dewan (boards)” yang membuat berbagai komite dan sub kelompok. Dewan ini
bertugas untuk membantu staf utama dalam menjaga kualitas layanan dan produk.
Dewan tersebut adalah
o
Publications
o
SIG (Special Interest Group)
Governing Board
o
Education
o
Membership Services Board
Pesaing utama ACM adalah IEEE Computer Society.
Sulit untuk membedakan perbedaan keduanya secara akurat. ACM berfokus pada ilmu
komputer teoritis dan aplikasi pengguna akhir. Namun, IEEE lebih memfokuskan
pada perangkat keras dan masalah standardisasi. Perbedaan lainnya, ACM bagi
para ilmuwan komputer dan IEEE untuk insinyur listrik, walaupun sub kelompok
IEEE terbesar adalah yang Computer Society. Tentu saja, ada yang signifikan
tumpang tindih antara kedua organisasi, dan mereka kadang-kadang bekerjasama
dalam proyek-proyek seperti pengembangan kurikulum ilmu komputer.
Model ACM ini terlalu berorientasi ke hardware
sehinggga kurang cocok untuk profesi Teknologi Informasi.
Inggris
Model
British Computer Society (BCS)
BCS merupakan suatu model yang komprehensif, tetap
berlangsung dan mudah dipahami. Namun, bukan suatu sistem sertifikasi,
melainkan suatu model yang menjadi acuan program pengembangan profesi.
Sertifikasi model ini hanya meliputi beberapa fungsi dari sistem spesialis,
prog rammer, dan sistem analis.
Model BCS
mengklasifikasikan pekerjaan IT ke dalam beberapa tingkatan, yaitu:
Level 0.
Unskilled Entry
Level 1.
Standard Entry
Level 2.
Initially Trainded Practitioner
Level 3.
Trained Practitioner
Level 4.
Fully Skilled Practitioner
Level 5.
Experienced Practitioner/Manager
Level 6.
Specialist Practitioner/Manager
Level 7.
Senior Specialist/Manager
Level 8.
Principal Specialist/Experienced Manager
Level 9.
Senior Manager/Director
Setiap sel
dari model BCS/ISM ditentukan berdasarkan :
o
Latar belakang akademik,
o
Pengalaman dan tingkatan keahlian,
o
Tugas dan atribut, dan
o
Pelatihan yang dibutuhkan.
Jepang
Model
Japan Information Technology Engineer Examination (JITEE)
Model JITEE ini komprehensif, tetapi tidak ada yang
tertulis dalam bahasa Inggris. Berdasarkan kemungkinan yang tercocok pemetaan
dilakukan terhadap model BCS, dan Japan IT Engineer Model.Model ini
mendefenisikan setiap cellberdasarkan atas fungsi, pengalaman, serta
pengetahuan ,keahilian, dan kemampuan. Sertifikasi dari model ini melakukan
pemetaan cukup komprehensif dengan model SRIG-PS.
2.) Alasan pentingnya sertifikasi
profesi dibidang IT :
a. Bahwa
untuk menuju pada level yang diharapkan, pekerjaan di bidang TI membutuhkan
expertise.
b. Bahwa
profesi dibidang TI, dapat dikatakan merupakan profesi menjual jasa dan bisnis
jasa bersifat kepercayaan.
Manfaat
adanya sertifikasi profesionalisme:
a. Ikut
berperan dalam menciptakan lingkungan kerja yang lebih profesional.
b. Pengakuan
resmi pemerintah tentang tingkat keahlian individu terhadap sebuah profesi.
c. Pengakuan
dari organisasi profesi sejenis, baik tingkat regional maupun internasional.
d. Membuka
akses lapangan pekerjaan secara nasional, regional maupun internasional.
e. Memperoleh
peningkatan karier dan pendapatan sesuai perimbangan dengan pedoman skala yang
diberlakukan.
Manfaat
adanya sertifikasi profesionalisme :
1) Ikut
berperan dalam menciptakan lingkungan kerja yang lebih profesional
2) Pengakuan
resmi pemerintah tentang tingkat keahlian individu terhadap sebuah profesi
3) Pengakuan
dari organisasi profesi sejenis, baik tingkat regional maupun internasional
4) Membuka
akses lapangan pekerjaan secara nasional, regional maupun internasional
5) Memperoleh
peningkatan karier dan pendapatan sesuai perimbangan dengan pedoman skala yang diberlakukan.
Sertifikasi adalah independen, obyektif,
dan tugas yang regular bagi kepentingan profesional
dalam satu atau lebih area di teknologi informasi. Sertifikasi ini memiliki
tujuan untuk :
·
Membentuk tenaga praktisi TI yang
berkualitas tinggi,
·
Membentuk standar kerja TI yang tinggi,
·
Pengembangan profesional yang
berkesinambungan.
Sedangkan
bagi tenaga TI profesional tersebut :
·
Sertfikasi ini merupakan pengakuan akan
pengetahuan yang kaya (bermanfaat bagi promosi, gaji)
·
Perencanaan karir
·
Profesional development
·
Meningkatkan international
marketability. Ini sangat penting dalam kasus, ketika tenaga TI tersebut harus
bekerja pada perusahaan multinasional. Perusahaan akan mengakui keahliannya
apabila telah dapat menunjukkan sertifikat tersebut.
Sumber:
a. http://kamalrifasya.blogspot.com/2013/05/jenis-jenis-profesi-it-di-indonesia-dan.html
b. http://forevereny.wordpress.com/2012/11/06/sertifikasi-di-bidang-it/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar